Rabu, 24 September 2014

perkembangan teknologi




BBM Naik, 'Credit Rating' Indonesia akan Membaik


   Jakarta - Bila pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), maka persepsi investor asing terhadap kekuatan ekonomi Indonesia akan semakin baik. “Kenaikan harga BBM akan membuat APBN kita lebih kuat. Credit rating Indonesia akan semakin baik, dan investor asing makin yakin pada prospek ekonomi Indonesia,” tutur Michael Tjoajadi, Presdir PT Schroder Investment Managemen Indonesia dalam perbincangan dengan sejumlah editor, Rabu (24/9).
Belakangan ini, negara emerging market dilanda kegalauan akibat kebijakan Bank Sentral AS yang akan mengakhiri pengucuran stimulus moneternya. Federal Reserve (The Fed) akan mengakhiri program Quantitative Easing pada kuartal keempat 2014 dan bersiap menaikkan suku bunga The Fed. Akibat kebijakan itu, dikhawatirkan likuiditas di pasar global makin ketat. Dolar akan pulang kampung dan keluar dari negara emerging market.
Karena itulah, penting bagi Indonesia untuk meyakinkan investor asing agar tetap berinvestasi dan menempatkan dananya di Indonesia.
“Persepsi positif dari investor asing akan mendorong masuknya dana asing ke Indonesia,” ujar Michael.

   Persepsi investor asing sempat menguat ketika lembaga pemeringkat internasional mengumumkan kenaikan peringkat Indonesia. Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings pada bulan November 2013, memperkuat peringkat Indonesia menjadi BBB- dengan outlook stabil. Sebelumnya, Oktober 2013 lembaga Rating and Investment Information Inc. juga memberikan penilaian BBB-/stable outlook.
   Dua lembaga rating lainnya S&P dan Moody’s sejak 2012 lalu tetap mempertahankan rating Indonesia di posisi yang aman untuk investasi jangka panjang, masing–masing dengan penilaian BB+level for long-term dan Baa3 with stable outlook. Sebenarnya, menurut Michael, Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapat credit rating lebih tinggi dari Moody's. Namun, hal itu terhambat oleh kondisi ekonomi Indonesia yang rapuh akibat defisit.
“Kalau BBM dinaikkan, maka defisit akibat subsidi BBM bisa dikurangi dan pengelolaan anggaran bisa diarahkan menjadi lebih produktif,” ujarnya.
Subsidi Melebihi Kuota
   Isu tentang kenaikan harga BBM menghangat di tengah makin menipisnya kuota BBM bersubsidi tahun ini. Dalam APBN-P 2014, kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 46 juta kiloliter.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi bakal melampaui kuota yang ditetapkan. Wakil Presiden Senior Pemasaran dan Distribusi BBM Pertamina Suhartoko dalam laporannya kepada Komisi VII DPR di Jakarta, pekan lalu, mengungkapkan, sampai 31 Agustus 2014, konsumsi BBM subsidi sudah mencapai 30,884 juta kiloliter. Sampai akhir 2014, konsumsi diperkirakan berlebih sekitar 1,62 juta kiloliter. Kelebihan kuota itu lebih tinggi dibandingkan perkiraan over kuota per 31 Juli 2014 sebesar 1,39 juta kiloliter.
Dengan kondisi itu, Pertamina memprediksi kuota premium habis pada 24 Desember 2014 dan solar pada awal Desember 2014. Sesuai UU APBN, setelah kuota habis maka BBM akan dijual dengan harga nonsubsidi. Kecuali, pemerintah dan DPR baru memutuskan perubahan UU APBN yang memungkinkan penyaluran BBM subsidi melebihi kuota 46 juta kiloliter.
Konsumsi yang melebihi kuota itu terjadi karena pengendalian konsumsi BBM subsidi dengan pengaturan tidak berjalan sesuai rencana. Di tambah lagi, pengendalian BBM subsidi sesuai aturan BPH Migas juga tidak berjalan efektif.
   Kelebihan kuota 1,62 juta kiloliter terjadi pada semua jenis BBM. Konsumsi premium bersubsidi sampai 31 Desember 2014 diperkirakan mencapai 29,811 juta kiloliter yang berarti berlebih 521 ribu kiloliter atau 1,8 persen di atas kuota 29,29 juta kiloliter. Konsumsi solar diperkirakan 16,243 juta kiloliter yang berarti berlebih 1,078 juta kiloliter atau 7,1% di atas kuota 15,165 juta kiloliter dan minyak tanah akan mencapai 921 ribu atau berlebih 21 ribu atau 2,4% di atas kuota 900 ribu kiloliter.
Sementara itu, realisasi konsumsi sampai 31 Agustus 2014 terdiri atas premium 19,747 juta kiloliter, solar 10,518 juta kiloliter, dan minyak tanah 619 ribu kiloliter. Pertamina memprediksi konsumsi premium pada September mencapai 2,494 juta kiloliter, Oktober 2,559 juta kiloliter, November 2,427 juta kiloliter, dan Desember 2014 2,585 juta kiloliter.
Untuk solar, pertamina memprediksi konsumsi pada September mencapai 1,422 juta kiloliter, Oktober 1,464 juta kiloliter, November 1,433 juta kiloliter, dan Desember 2014 1,405 juta kiloliter. Sedangkan konsumsi minyak tanah pada September-Desember 2014 diprediksi 75.540 kiloliter per bulan.
  Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, jika kuota BBM bersubsidi terlampaui, maka pemerintahan baru nantinya memiliki tiga opsi untuk menambah kuota BBM. Tiga opsi itu yakni dengan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu), merevisi pasal dalam APBN-P 2014, atau menggunakan pasal darurat dalam UU APBN.
sumber : http://www.eastjava.com/tourism/lamongan/ina/culinary_tour.html

1 komentar:

  1. S128Cash adalah Agen Betting Online Uang Asli Terbesar dan Terpercaya di Indonesia.
    Bagi Anda Pecinta Betting Online dan ingin mencari Agen Terbaik, segera bergabung bersama kami.
    Hanya dengan minimal deposit Rp 25.000,- Anda sudah bisa menikmati semua permainan yang ada, seperti berikut :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Sabung Ayam Online
    - IDN Poker
    - Slot Games Online
    - Tembak Ikan Online
    - Klik4D

    Hanya disini Anda bisa melakukan semua transaksi 24 Jam NONSTOP !! (BANK TIDAK ADA JAM OFFLINE) dan kami juga menyediakan depost via PULSA, OVO dan GOPAY.
    PROM BONUS S128Cash :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS FREEBET 200rB
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Agen Judi Bola

    BalasHapus