BBM Naik, 'Credit Rating' Indonesia
akan Membaik
Jakarta - Bila pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM),
maka persepsi investor asing terhadap kekuatan ekonomi Indonesia akan semakin
baik. “Kenaikan harga BBM akan membuat APBN kita lebih kuat. Credit rating
Indonesia akan semakin baik, dan investor asing makin yakin pada prospek
ekonomi Indonesia,” tutur Michael Tjoajadi, Presdir PT Schroder Investment
Managemen Indonesia dalam perbincangan dengan sejumlah editor, Rabu (24/9).
Belakangan
ini, negara emerging market dilanda kegalauan akibat kebijakan Bank
Sentral AS yang akan mengakhiri pengucuran stimulus moneternya. Federal Reserve
(The Fed) akan mengakhiri program Quantitative Easing pada kuartal keempat 2014
dan bersiap menaikkan suku bunga The Fed. Akibat kebijakan itu, dikhawatirkan
likuiditas di pasar global makin ketat. Dolar akan pulang kampung dan keluar
dari negara emerging market.
Karena
itulah, penting bagi Indonesia untuk meyakinkan investor asing agar tetap
berinvestasi dan menempatkan dananya di Indonesia.
“Persepsi
positif dari investor asing akan mendorong masuknya dana asing ke Indonesia,”
ujar Michael.
Persepsi
investor asing sempat menguat ketika lembaga pemeringkat internasional
mengumumkan kenaikan peringkat Indonesia. Lembaga pemeringkat internasional
Fitch Ratings pada bulan November 2013, memperkuat peringkat Indonesia menjadi
BBB- dengan outlook stabil. Sebelumnya, Oktober 2013 lembaga Rating and
Investment Information Inc. juga memberikan penilaian BBB-/stable outlook.
Dua
lembaga rating lainnya S&P dan Moody’s sejak 2012 lalu tetap mempertahankan
rating Indonesia di posisi yang aman untuk investasi jangka panjang,
masing–masing dengan penilaian BB+level for long-term dan Baa3 with
stable outlook. Sebenarnya, menurut Michael, Indonesia memiliki kesempatan
untuk mendapat credit rating lebih tinggi dari Moody's. Namun, hal itu
terhambat oleh kondisi ekonomi Indonesia yang rapuh akibat defisit.
“Kalau
BBM dinaikkan, maka defisit akibat subsidi BBM bisa dikurangi dan pengelolaan
anggaran bisa diarahkan menjadi lebih produktif,” ujarnya.
Subsidi Melebihi Kuota
Isu
tentang kenaikan harga BBM menghangat di tengah makin menipisnya kuota BBM
bersubsidi tahun ini. Dalam APBN-P 2014, kuota BBM bersubsidi ditetapkan
sebesar 46 juta kiloliter.
Sebelumnya,
PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi
bakal melampaui kuota yang ditetapkan. Wakil Presiden Senior Pemasaran dan
Distribusi BBM Pertamina Suhartoko dalam laporannya kepada Komisi VII DPR di
Jakarta, pekan lalu, mengungkapkan, sampai 31 Agustus 2014, konsumsi BBM
subsidi sudah mencapai 30,884 juta kiloliter. Sampai akhir 2014, konsumsi
diperkirakan berlebih sekitar 1,62 juta kiloliter. Kelebihan kuota itu lebih
tinggi dibandingkan perkiraan over kuota per 31 Juli 2014 sebesar 1,39 juta
kiloliter.
Dengan
kondisi itu, Pertamina memprediksi kuota premium habis pada 24 Desember 2014
dan solar pada awal Desember 2014. Sesuai UU APBN, setelah kuota habis maka BBM
akan dijual dengan harga nonsubsidi. Kecuali, pemerintah dan DPR baru
memutuskan perubahan UU APBN yang memungkinkan penyaluran BBM subsidi melebihi
kuota 46 juta kiloliter.
Konsumsi
yang melebihi kuota itu terjadi karena pengendalian konsumsi BBM subsidi dengan
pengaturan tidak berjalan sesuai rencana. Di tambah lagi, pengendalian BBM
subsidi sesuai aturan BPH Migas juga tidak berjalan efektif.
Kelebihan
kuota 1,62 juta kiloliter terjadi pada semua jenis BBM. Konsumsi premium
bersubsidi sampai 31 Desember 2014 diperkirakan mencapai 29,811 juta kiloliter
yang berarti berlebih 521 ribu kiloliter atau 1,8 persen di atas kuota 29,29
juta kiloliter. Konsumsi solar diperkirakan 16,243 juta kiloliter yang berarti
berlebih 1,078 juta kiloliter atau 7,1% di atas kuota 15,165 juta kiloliter dan
minyak tanah akan mencapai 921 ribu atau berlebih 21 ribu atau 2,4% di atas
kuota 900 ribu kiloliter.
Sementara
itu, realisasi konsumsi sampai 31 Agustus 2014 terdiri atas premium 19,747 juta
kiloliter, solar 10,518 juta kiloliter, dan minyak tanah 619 ribu kiloliter.
Pertamina memprediksi konsumsi premium pada September mencapai 2,494 juta
kiloliter, Oktober 2,559 juta kiloliter, November 2,427 juta kiloliter, dan
Desember 2014 2,585 juta kiloliter.
Untuk
solar, pertamina memprediksi konsumsi pada September mencapai 1,422 juta
kiloliter, Oktober 1,464 juta kiloliter, November 1,433 juta kiloliter, dan
Desember 2014 1,405 juta kiloliter. Sedangkan konsumsi minyak tanah pada
September-Desember 2014 diprediksi 75.540 kiloliter per bulan.
Menurut
Menteri Keuangan Chatib Basri, jika kuota BBM bersubsidi terlampaui, maka
pemerintahan baru nantinya memiliki tiga opsi untuk menambah kuota BBM. Tiga
opsi itu yakni dengan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang
(Perpu), merevisi pasal dalam APBN-P 2014, atau menggunakan pasal darurat dalam
UU APBN.
sumber : http://www.eastjava.com/tourism/lamongan/ina/culinary_tour.html
S128Cash adalah Agen Betting Online Uang Asli Terbesar dan Terpercaya di Indonesia.
BalasHapusBagi Anda Pecinta Betting Online dan ingin mencari Agen Terbaik, segera bergabung bersama kami.
Hanya dengan minimal deposit Rp 25.000,- Anda sudah bisa menikmati semua permainan yang ada, seperti berikut :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Hanya disini Anda bisa melakukan semua transaksi 24 Jam NONSTOP !! (BANK TIDAK ADA JAM OFFLINE) dan kami juga menyediakan depost via PULSA, OVO dan GOPAY.
PROM BONUS S128Cash :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS FREEBET 200rB
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Agen Judi Bola